Hidup berkos-kosan memang penuh dengan resiko kemalingan. Terutama untuk kos-kosan per kamar yang ditata mirip rumah susun. Kebetulan Maisy menempati kosan dengan 12 kamar, dan setiap lantai memiliki empat kamar. Ada satu tempat berjemu dan sisanya anak kos bisa menjemur di teras mereka. Itu tidak banyak.
Minggu kemarin, sore sepulang kuliah, Maisy langsung mengangkat jemuran Maisy. Tapi mengapa ada beberapa pakaian yang hilang? Setelah Maisy hitung-hitung, kok dua CD Maisy yang berwarna pink dan pink muda hilang. Jangan-jangan kebawa angin kencang. Padahal udah pakai penjepit. Maisy cari kemana-mana siapa tau nyungsep. Tapi ternyata tidak ada. Maisy pikir ya sudah, mungkin kebawa sama anak-anak lain. Dan Maisy nggak naruh curiga juga.
Tapi setelah kejadian itu terulang lagi, terusik dong? Maisy tanya ke temen-temen deket. Soalnya kosan juga diisi cowok dan cewek. Tapi beberapa cewek itu mengaku nggak salah ambil. Aduh gimana nih? Masa setiap minggu harus hilang dua celana dalam? Maisy pun mengira kalau yang maling bisa saja cowok. Tapi gimana cara tahunya? Setiap kali anak-anak kosan cowok itu ngejemur, setiap kali itu pula Maisy berpikir mereka sedang maling.
Sampai sekarang, Maisy gak tahu siapa malingnya. Dan sekarang lebih sering jemur celana dalem depan teras. Ya, meskipun kurang enak dilihat, tapi nggak apa-apalah.
—-
Bonus, Maisy jadi bingung deh. Banyak banget kompasianer tipe ‘arogan’ gini. Jadi seakan-akan tulisan seseorang harus sesuai sama standar dia. padahal jelas-jelas rubrik ini rubrik CATATAN HARIAN. Seharusnya kompasianer paham itu. Ini adalah pengalaman pribadi Maisy, dan mungkin pengalaman temen-temen lain di luar sana. :)


foto: capture penulis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar